MARISA, GP.co.id – Warga Pohuwato digemparkan dengan hilangnya seorang pemuda asal Desa Mootilango, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato. Dari sejumlah informasi Utun Lamusi (23) diduga hanyut di sungai sejak Selasa (27/10/2020) dan hingga hari ke ketujuh (02/10/2020) Utun tak kunjung ditemukan.
Dari informasi yang dirangkum dari sejumlah sumber. Utun sebelumnya bekerja memanen buah kelapa bersama ayahnya. Namun, Utun tak kunjung balik ke tempat yang biasa ia singgahi bersama sang ayah.
Saat pencarian terhadap Utun, ditemukan bekas jejak kaki yang terhenti di arah sungai. Utun diduga hanyut di sungai dan belum diketahui keberadaannya.
Kejadian ini dibenarkan oleh Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra. Menurutnya sejauh ini pencarian masih terus dilakukan.
Sampai sejauh ini personel yang diterjunkan yakni Basarnas sebanyak 8 orang, BPBD 1 orang, Tagana 1 orang dan dibantu masyarakat. Pencarian dilakukan dengan menyisir badan sungai dan hutan.
Setelah insiden Utun Lamusi (23) seorang pemuda asal Desa Mootilango, Kecamatan Duhiadaa yang hilang diduga hanyut di sungai. Insiden orang hilang kembali terjadi di Kabupaten Pohuwato.
Kali ini, seorang pria lanjut usia dilaporkan hilang di Popayato Timur. Adalah Nord Singing (74) dikabarkan hilang saat menyelam untuk memanah ikan di perairan laut Desa Londoun, Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato.
Dari informasi, pada Jumat (30/10) korban pergi melaut (menyelam memanah ikan) bersama dua orang rekan yang salah satunya adalah anak korban.
Keesokan harinya, Sabtu (31/10) pukul 15.00 Wita. Korban saat itu turun menyelam tak kunjung naik ke atas perahu.
Anak korban bersama rekannya kemudian mencari korban. Mereka kemudian hanya menemukan peralatan panah yang korban gunakan mencari ikan.
Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra membenarkan kejadian ini. Menurut I Made, sampai Minggu (1/11/2020) korban belum juga ditemukan.
Pencarian masih terus berlanjut, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana dan warga setempat masih mencari korban.(zis)