15 Bupati/Wali Kota Sinergi Topang Gubernur Pulihkan Ekonomi Sulut

0
196

MANADO— 15 Bupati dan Wali Kota siap bersinergi menopang Gubernur dalam memulihkan ekonomi Sulawesi Utara di tahun 2022. Tekad itu dinyatakan pada Rapat Kerja Pemerintahan se-Sulawesi Utara dengan tema ‘Memperkuat Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Reformasi Sosial, Ketahanan Pangan dan Pembangunan Infrastruktur’.

Raker itu diikuti bupati/walikota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sulut. Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK), pun optimis ekonomi Sulut 2022 akan lebih baik dibanding 2021. Ada beberapa faktor penunjang sehingga Gubernur yakin dan semangat Sulut akan lebih cepat pulih, bangkit, dan maju dibanding daerah lain.
Salah satu penunjang adalah kekompakan seluruh 15 bupati/walikota. Semua kepala daerah tingkat dua hadir secara langsung. Sinergitas yang terjalin sangat bagus ini, menjadi modal utama Sulut cepat pulih. Setelah dua tahun dihantam badai Pandemi Covid-19.
Gubernur juga semangat 2022 akan lebih baik, setelah sukses mengerjakan sejumlah program strategis sepanjang 2021. Gubernur pun membeber keberhasilan pembangunan Sulut 2021. Kemudian rencana kerja tahun 2022. Dengan maksud untuk lebih memperkuat pemulihan ekonomi daerah melalui reformasi sosial ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur.
Di tahun 2021 sukses dalam penyaluran bantuan melalui kerjasama dengan pimpinan keagamaan. Mengoptimalkan produk lokal. Melibatkan UMKM. Optimalisasi Skema Pendanaan PEN untuk infrastruktur, metode padat karya, optimalisasi CSR.
Gubernur OD menargetkan agar semua capaian yang berhasil dilakukan tahun 2021, jadi modal untuk membuat lebih baik lagi di tahun 2022. “Sulut pada 2021 lalu, sudah bagus. Tapi kita targetkan agar di tahun 2022 jadi lebih bagus lagi,” imbuhnya.
Gubernur OD juga kilas balik, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 mengalami kontraksi, pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kembali membaik, dimana pada triwulan I mulai tumbuh positif pada angka 1,87 persen. Dan terus bertumbuh positif di triwulan II mencapai 8,49 persen dan triwulan III tumbuh 3,15 persen. Secara kumulatif triwulan III mencapai 4,45 persen. Kemudian pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 13,94 persen. Pertumbuhan ini juga disebabkan oleh komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 10,28 persen.
“Kemudian presentasi penduduk miskin Maret 2021-September 2021 mengalami penurunan sebesar 0,41 persen. Menurun dibandingkan kondisi Maret 2021 sebesar 7,77 persen. Juga menurun sebesar 0,42 persen poin dibandingkan kondisi September 2020 yang sebesar 7,78 persen. Penurunan angka kemiskinan ini, disamping kebijakan Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) juga adanya penyaluran bantuan yang tepat sasaran. Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah sebesar 3,82 persen terdapat pada jenjang pendidikan SD ke bawah, sedangkan TPT tertinggi sebesar 11,42 persen terdapat pada jenjang pendidikan SMK. Berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT perkotaan dan perdesaan menurun,” terangnya.

Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Gubernur OD, selama 2011-2021 IPM Sulut rata-rata tumbuh sebesar 0,71 persen pertahun dan meningkat dari level sedang menjadi tinggi sejak 2015. Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) 71,76, Harapan Lama Sekolah (HLS 7 th+) 12,94. Rata-rata Lama Sekolah (RLS 25 th+) 9,62 pengeluaran perkapita pertahun yang disesuaikan sebesar 10.882.000. “Kemudian Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada tahun 2021 rata-rata mengalami peningkatan, pada bulan November NTP mencapai 110,80 dan NTUP 110,55. Hal ini menunjukkan kesejahteraan petani semakin membaik,” imbuhnya.

Pemerintah menurut Gubernur OD, juga mampu meningkatkan dan menjaga harga komoditas cengkih dan kelapa pada angka 125.000 untuk cengkih dan 14.000 untuk kopra. Komoditi ini adalah komoditi ekspor sehingga harganya sangat dipengaruhi oleh harga pasar global/dunia. Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga membeberkan rencana tahun 2022 dimana tahun ini adalah tahun pertama dalam pencapaian visi pembangunan Sulut maju dan sejahtera sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik. “Tantangan 2022 antara lain, semakin terbatasnya APBD, sehingga kebijakan Pemprov mendorong peran swasta dan masyarakat dalam menggerakkan perekonomian daerah,” kata Gubernur OD.

Dirinya juga mengatakan bahwa, sasaran pembangunan tahun 2022 adalah pertumbuhan ekonomi 4,5-55 persen. TPT 6,47-7,18 persen. IPM 7,3 dan inflasi 3. Gubernur OD juga membeberkan rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Sulut tahun 2022 ini yakni untuk peresmian jalan tol ruas Danowudu-Bitung, peresmian Bandara Bung Karno di Kabupaten Sitaro serta peresmian Bandara Sam Ratulangi Manado. “Kemudian kita juga ada kegiatan penting di tahun 2022 ini yaitu, side event G20 di Sulut, finance, infrastructure, W20. Kemudian Sulut juga tengah mempersiapkan diri sebagai tuan rumah world beach games yang diikuti beberapa negara dengan perlombaan untuk 14 cabang olahraga,” imbuhnya.

Gubernur usai rapat kerja tersebut memastikan bahwa sudah ada beberapa kesepakatan yang ditemui dalam rapat bersama antara bupati/wali kota serta forkopimda kabupaten/kota. “Mulai dari mempercepat capaian vaksinasi dalam rangka heard imunity. Kemudian kedua adalah konsistensi pengendalian Covid-19. Ketiga optimalisasi penyerapan anggaran, DAK, Dana desa di Provinsi Sulut dan kabupaten/kota. Keempat mewujudkan wilayah bebas korupsi. Kelima bersinergi melakukan pemulihan ekonomi, keenam mewujudkan manajemen kepegawaian berbasis merit sistem. Ketujuh bekerjasama menciptakan khamtibmas yang aman dan kondusif serta yang kedelapan adalah sinergitas dan kolaborasi pembangunan Sulut dan kabupaten/kota,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulut Asiano Gammy Kawatu (AGK) dalam laporannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan Raker se-Provinsi Sulut itu untuk membahas sejumlah isu-isu strategis yang ada di Provinsi Sulut. “Pertama tema yang diangkat dalam kegiatan ini sama dengan yang diangkat dari RKPD Pemprov Sulut tahun 2022 serta sejumlah isu strategis antara lain percepatan realisasi anggaran, pemulihan ekonomi pasca adanya Covid19, pembangunan Infrastruktur struktur daerah, memperkuat stabilitas daerah, persiapan menyambut dan mendukung agenda-agenda akbar seperti rencana kunjungan presiden Republik Indonesia, iven-iven strategis berskala nasional dan internasional, G20 dan W20,” kuncinya.(*)