GORONTALOPOST.ID – Ketua Front Ganjar-Puan, Mochtar Mohamad, berharap agar duet Ganjar Pranowo dan Puan Maharani maju dalam Pilpres 2024. Dilansir dari Pojoksatu.id (jaringan Manado Post), M2, sapaan akrabnya, menilai apabila kedua pasangan sama partai maju, dapat mendongkrak semangat juang kader PDIP di seluruh Indonesia. Dia tak begitu saja mengusulkan paslon Ganjar-Puan, tetapi ada alasan khusus. Pertama, Ganjar Pranowo merupakan kader ideologis Bung Karno, sementara Puan Maharani merupakan kader ideologis sekaligus biologis Bung Karno. Kedua, Pilpres 2024 ambang batas Presidensial Threshold hanya PDIP yang mampu mengusung pasangan calon presiden sendiri. Sementara itu, pada Pemilu 2024, Pilpres akan bersamaan dengan pemilihan legislatif. “Efek ekor jas partai yang mengusung kader sebagai capres dan cawapres akan berpengaruh terhadap perolehan suara dan kursi di legislatif dan pilkada,” kata mantan wali Kota Bekasi itu, Minggu, 19 Desember 2021. Ganjar-Puan akan menciptakan kesolidan dari PDIP dan kekuatan kelompok Soekarnois di luar PDIP akan menyatu di dalam pasangan ini. Tak itu saja Ganjar-Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan ke depan yang sudah terbukti keberhasilannya saat ini. Dia melanjutkan, Ganjar Pranowo mewakili Jawa dan Puan Maharani mewakili Sumatera, artinya telah mencakup 70 persen pemilih di Indonesia. “Ganjar-Puan sangat berpengalaman di eksekutif maupun legislatif,” tuturnya. Mochtar menilai Ganjar Pranowo sangat dekat dengan kelompok Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga. Sementara garis keturunan dari Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator bangsa, yaitu Bung Karno dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah Muhammad Taufik Kiemas, yang merupakan tokoh Masyumi di Sumatera. Menurut dia, Ganjar Pranowo berpotensi menarik preferensi pemilih partai yang tidak memiliki calon presiden sendiri. Munculnya nama Ganjar Pranowo yang akan diklaim oleh banyak partai menjadi magnet bagi para swing voters. (pojoksatu)