GORONTALOPOST.CO.ID, GORONTALO ā Deklarasi yang dilaksanakan pasangan SMS sudah sesuai dengan regulasi dan mendapatkan izin melaksanakan kegiatan dari pihak berwenang.
Klarifikasi ini disampaikan Politisi Partai Golkar Pohuwato Nasir Giasi,menanggapi menanggapi persoalan pelanggaran protokol kesehatan (prokes), pada acara deklarasi pasangan SMS belum lama ini.
āSaya kira ini sebuah regulasi juga, kalau seandainya itu tidak dibolehkan, dan seandainya itu dilarang, tidak mendapatkan izin polisi dan lain sebagainya, maka kami juga tidak akan melakukan deklarasi. Kita melakukan deklarasi dengan regulasi-regulasi yang ada, dan sudah mendapatkan izin dari beberapa pihak oleh KPU, oleh Bawaslu, dan Pihak Kepolisian,ā kata Nasir dilansir dilansir sejumlah media.
Seakan tak mau publik hanya menyalahkan acara deklarasi SMS, Nasir lantas menyebut jika selain SMS, juga ada pasangan lain yang melakukan deklarasi, dan dianggap melanggar prokes.āKan, bukan hanya pasangan SMS, yah, semua pasangan calon melaksanakan deklarasi saat itu,ā terangnya.
Lagian kata Nasir, jika nanti setelah acara deklarasi itu kemudian memunculkan klaster baru pengidap COVID-19, maka pihaknya hanya akan melakukan rapid test ke tim pemenangan saja, sedangkan masyarakat pendukung yang hadir, menjadi urusan pemerintah.
“Saya sendiri selaku ketua tim pemenang dari pasangan SMS, jika terjadi hal demikian (muncul klaster baru pengidap COVID-19), maka kami akan melakukan rapid test terhadap tim pemenang. Dan jika terjadi penyebaran di masyarakat, itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk menanganinya, dan bukan tugas dari pasangan calon,ā ungkap Nasir Giasi.
Lebih lanjut Nasir mengatakan, bahwa sebenarnya, pihaknya tidak menginginkan hal tersebut terjadi, dan sampai menyebabkan kluster baru pada tahapan pilkada Pohuwato tahun 2020.āKami tidak akan melihat itu, dan kami tidak akan menginginkan itu terjadi,ā tandasnya.(TR-08)