GORONTALOPOST.ID---Setelah sukses meluncurkan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Selasa (14/12) pekan lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) kembali meluncurkan program TPAKD di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Peluncuran program TPAKD tersebut dalam rangka pemberdayaan petani padi dan jagung di wilayah Bolmomg. Dengan melibatkan para mitra diantaranya, PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gresik, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia selaku Distributor dan juga menggandeng perbankan dan asuransi penjaminan, mulai dari PT Bank SulutGo, PT Bank Mandiri, PT Bank BRI, PT Bank BNI dan PT Jasindo (Asuransi dan Penjaminan.
Keseriusan Industri Jasa Keuangan (IJK) dalam hal ini perbankan dan perusahaan penjaminan untuk mendukung program tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Deklarasi Dukungan pembiayaan kepada petani padi dan jagung dengan total target penyaluran KUR di Bolmong sebanyak Rp350 miliar yang akan diprogramkan pada tahun 2022 dan 2023.
-
Direktur Pemasaran BSG Machmut Turuis saat menyerahkan KUR Bohusami Bakobong kepada para petani Bolmong
Masing-masing Rp175 miliar dengan potensi pembiayaan luas lahan pertanian padi sebesar 13.549 hektar dan luas lahan pertanian jagung sebesar 16.762 hektar. Sehingga secara akumulatif total luas lahan mencapai 30.311 Hektare.
Pada kesempatan itu pun OJK bersama Bank SulutGo meluncurkan kredit KUR Bohusami BaKobong.
Kepala OJK Sulutgomalut Darwisman, menegaskan, KUR Bohusami Bakobong
merupakan salah satu kredit yang dikeluarkan Bank SulutGo, berdasarkan inisiatif OJK untuk mendorong sinergi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, serta seluruh Perbankan dan beberapa stakeholder lainnya.
Darwisman meyakini dengan adanya sinergitas untuk memajukan pertanian, maka kehidupan petani khususnya yang ada di Bolmong akan sejahtera.
Dia memastikan, setelah diluncurkan, pihaknya akan tetap mengawal beberapa target serta melihat realisasinya perbulannya." Nanti kita cek bagaimana implementasi dari program ini, karena kami yakin pasti ada kendalanya," teganya.
-
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat menyerahkan kredit KUR kepada petani
Dia pun berharap dengan adanya program TPAKD, Kabupaten Bolmong akan semakin maju dan menjadi daerah yang memiliki potensi perekonomian yang baik dengan hasil pertaniannya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada OJK Sulutgomalut, dan juga BSG, karena sudah membantu pembiayaan modal bagi petani.
Dia berharap, bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani agar meningkatkan hasil produksinya.
Yasti meyakini, dengan bunga yang hanya 6 persen saja pertahunnya, KUR Bohusami Bakobong akan sangat membantu para petani di Bolmong. Apalagi, para petani bisa mendapatkan kepastian terkait penjualan hasil panennya dengan harga yang sesuai.
"Kita nanti akan atur harganya. Misalnya harga di pasaran Rp 5.600, maka kita akan atur harga yang didapat petani minimum Rp 5.500. Tapi kalau harga turun, misalnya Rp 5.000, maka petani juga akan mendapatkan Rp 5.000, jadi petani tak akan rugi," sebutnya.
Sedangkan untuk resiko gagal panen, lanjutnya akan dicover oleh asuransi Jasindo.
Dia mencontohkan, misalkan di dalam satu hektar ada gagal panen 50 persen.50 persen plus bunganya itu dibayarkan oleh Jasindo kepada petani. Jadi tak ada resiko bagi petani, artinya 50 persen dari modal.
Misalnya modalnya Rp 10 juta perhektare, petani Pinjamnya Rp 10 juta, kemudian 50 persen gagal panen, maka petani tak perlu membayar Rp 10.600.000 untuk pengembaliannya.
"Jadi petani hanya membayar 50 persennya saja yakni Rp 5.300.000 saja untuk satu tahun. Bunganya sangat rendah sekali, apalagi petani itu tiga kali panen. Jadi setiap panennya dicicil juga bisa dan saya pikir ini sangat membantu," kuncinya.
Turut hadir, Kadis Pertanian Provinsi Sulut Nouvely Wowiling serta seluruh jajaran Pemkab Bolmong. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyaluran KUR Bohusami BaKobong kepada 10 petani jagung dan padi.
