Nenek Ini Meninggal Sendirian, Ditemukan 2 Tahun Kemudian dalam Keadaan…

0
273
Marinella Beretta (Istimewa)

GORONTALOPOST.ID – Petugas pemadam kebakaran kaget saat tiba di kediaman Marinella Beretta di Prestino, dekat Danau Como, Italia. Tubuh Beretta yang terbujur kaku ditemukan dalam posisi duduk di ruang tamu.

Perempuan 70 tahun itu sudah tidak bernyawa. Baretta meninggal sendirian. Perkiraan waktu kematiannya adalah dua tahun lalu. Jenazahnya mengering hampir seperti dimumikan. Tetangganya tidak ada yang tahu bahwa Beretta masih tinggal di rumah tersebut.

Rumah Beretta berupa cottage dengan gerbang yang tertutup. Selama ini dia memang tinggal sendirian. Tetangganya mengaku terakhir melihatnya pada September 2019. Mereka mengira Beretta telah pindah ketika pandemi Covid-19 melanda Italia di awal 2020. Polisi tidak menemukan adanya indikasi kejahatan atas kematiannya.

Jenazah Beretta tidak sengaja ditemukan saat tim pemadam kebakaran mencoba menghubungi rumahnya. Mereka ingin memperingatkannya bahwa ada angin kencang dan pohon besar yang terbengkalai di belakang rumahnya ditakutkan bakal tumbang. Karena tak kunjung ada jawaban, petugas akhirnya datang langsung. Penyebab pasti kematiannya tidak diketahui.

’’Kesepian dan terlupakan yang terjadi pada Marinella Beretta telah menyakiti hati nurani kita. Tidak boleh ada satupun penduduk yang ditinggalkan sendirian,’’ ujar Menteri Urusan Keluarga Elena Bonetti seperti dikutip Agence France-Presse Rabu (9/2).

Massimo Gramellini, editor harian Corriere della Sera mengungkapkan bahwa Beretta adalah wujud kesepian.

’’Kesedihan sesungguhnya bukan karena orang lain tidak menyadari kematiannya, tapi karena mereka tidak sadar bahwa Beretta hidup,’’ bunyi penggalan berita harian Messaggero.

Jenazah Beretta disemayamkan beberapa hari di kamar mayat kota tersebut. Polisi berusaha mencari keluarganya. Namun disinyalir, dia tidak memiliki keluarga yang masih hidup. Jenazahnya belum dikebumikan.

Wali Kota Como Mario Landriscina mengundang penduduk untuk menghadiri pemakaman Beretta nanti. ’’Ini adalah momen untuk bersama. Meski perempuan ini tidak punya sanak saudara, kita bisa menjadi salah saudaranya,’’ ujar Landriscina. (Jawa Pos)