Puan Kembali Orasi Ilmiah di Unsrat

0
261
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: Jawa Pos

GORONTALOPOST -Ketua DPR-RI Dr (HC) Puan Maharani, membawakan orasi ilmiah didengarkan ribuan civitas Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), yang merayakan Dies Natalis ke-60 Unsrat secara daring, Rabu (1/9).

Puan Maharani dalam Sidang Terbuka Senat Unsrat menyampaikan bahwa saat ini bangsa sedang hidup dalam sebuah periode yang akan dicatat oleh sejarah, sebagai periode krusial dalam perkembangan peradaban manusia. Periode yang mengubah pola pikir, prilaku gaya hidup manusia.

“Sekitar lima tahun yang lalu kita disibukkan dengan tantangan revolusi industri 4.0. Kita mencari jawaban, bagaimana beradaptasi dengan kenyataan. Bahwa peran robotik, kecerdasan buatan, blockchain, kripto dan algoritma kesadaran akan menggantikan peran manusia dalam menangani pekerjaan,” ujar Puan Maharani.

Puan mengatakan, sewaktu masih mencari jawaban atas tantangan teknologi itu, namun sudah dihadapkan dengan sebuah tantangan baru yang berbeda, sebuah tantangan biologis yaitu pandemi covid-19. Pandemi yang sempat membuat kehidupan dunia seperti terhenti. Memicu perlambatan perekonomian global, dan mengharuskan manusia untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru yang menitikberatkan pada protokol kesehatan.

Ke dua tantangan tersebut membuat dunia berlari kencang untuk mencari solusi, mencari jawaban. Universitas harus menjadi salah satu tenpat utama lahirnya jawaban-jawaban yang dicari dunia. Universitas harus menjadi tempat lahirnya inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Jangan sampai, universitas menjadi seperti pabrik gelar-gelar akademis. Universitas harus hidup di tengah masyarakat. Mengakar kepada ilmu pengetahuan dan berbuah untuk kebaikan bangsa dan negara. Universitas harus mau membuka diri untuk dapat cepat beradaptasi dengan perkembangan jaman dan mengantisipasi berbagai tantangan dan permasalahan baru yang terus bermunculan setiap harinya,” ucap Ketua DPR RI Periode 2019-2024 ini.

Puan berharap universitas menjadi pendobrak yang menghadirkan perubahan zaman, dan bukannya digulung oleh ombak perkembangan zaman. Karena itu, universitas perlu segera beradaptasi untuk dapat membekali para mahasiswa-mahasiswinya serta para dosen dan tenaga pengajarnya, agar memiliki daya saing di tengah dunia yang penuh dengan kemajuan teknologi seperti sekarang. Baik itu adaptasi dari penjurusan dan mata kuliah yang diajarkan, pemberian keahlian tambahan untuk tenaga pengajar, kelengkapan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar dan banyak hal lainnya.

“Akan menjadi kebanggaan kita semua, ketika berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia dapat menjadi tempat lahirnya berbagai penemuan yang dapat membantu kita dalam melawan covid-19 beserta dampaknya di bidang kesehatan, eknomi dan sosial,” kata Ketua DPR RI wanita pertama.

Dalam kesempatah bersama civitas Unsrat, Puan ingin mengingatkan bahwa universitas adalah bagian dari sistem pendidikan nasional. Universitas memiliki peran strategis dalam mewujudkan salah satu cita-cita kemerdekaan Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mencerdaskan kehidupan bangsa, menurut Puan, bukan hanya tentang intelektualitas, akan tetapi menyangkut hal yang lebih luas. Yaitu mengenai kecerdasan dalam seluruh pri kehidupan bangsa, kecerdasan dalam hal akhlak, budaya, sosial, ekonomi berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, universitas perlu memberikan perhatian besar kepada nation and character building. “Yaitu bagaimana kita membangun manusia Indonesia yang berjiwa gotong royong, cinta kepada tanah air, memiliki rasa percaya diri sebagai bangsa, memahami persoalan-persoalan bangsa dan memiliki kesanggupan serta kemauan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara,” tutur Puan.

Lanjut dikatakan eks Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Manusia Indonesia menghormati nilai-nilai luhur budaya bangsa, memahami akar keperibadian bangsa sebagai bangsa yang ramah, toleran, relijius dan bergotong royong.

“Dengan pendidikan Indonesia yang kuat dalam nation and character building, maka sesungguhnya kita sedang membangun sumber daya manusia yang merupakan salah satu sumber daya terbesar bangsa Indonesia yang jumlahnya sekarang sudah mencapai sekitar 270 juta orang, terbesar ke empat di dunia. Tentunya ini juga membutuhkan komitmen, gotong royong dan investasi jangka panjang dari semua pihak,” sebut Puan.

Dari sisi DPR RI, tambah Puan, DPR terus memaksimalkan kerja-kerja yang sesuai dengan fungsinya untuk mendukung penguatan pendidikan Indonesia.

“Saya berharap, peringatan Dies Natalis yang ke-60 Universitas Sam Ratulangi, menjadi momentum untuk memperkuat keunggulan Universitas Sam Ratulangi. Universitas Sam Ratulangi perlu menjadi mata air ilmu pengetahuan, tempat lahirnya inovasi, tempat lahirnya manusia-manusia terbaik Bangsa Indonesia. Universitas Sam Ratulangi harus menjadi center of excellent yang menjadi energi penggerak kemajuan Sulawesi Utara, kemajuan Indonesia bahkan kemajuan peradaban manusia. Indonesia menantikan karya-karya terbaik dari Universitas Sam Ratulangi. Dirgahayu ke-60 Universitas Sam Ratulangi,” pungkas Puan Maharani. (gre)