GORONTALOPOST.ID – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono akan melakukan penebalan pasukan di Distrik Paro, Nduga, Papua. Keputusan ini diambil usai terjadi insiden pembakaran pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY.
“Untuk permintaan tambahan nanti kita dukung. Tambahan 100 personel,” kata Yudo di Jakarta, Kamis (9/2).
Yudo mengatakan, selama ini Distrik Paro dalam kondisi kondusif. Tidak ada kejadian menonjol yang terjadi sampai pesawat Susi Air dibakar.
“Ini bandara yang sepi lah istilahnya, nggak pernah kita gunakan daerah itu untuk laksanakan penerbangan. Saya nggak tahu di situ rutenya Susi Air yang dipiloti oleh yang dari Selandia Baru itu ya dan mungkin itu sudah rute penerbangan mereka,” kata Yudo.
“Sebenarnya dari awal sudah kita larang waktu itu untuk melaksanakan terbang, ternyata mereka memaksakan, ternyata daerah situ banyak rawannya karena memang aparat TNI-Polri di situ sangat kecil,” imbuhnya.
Selain melakukan pengamanan, penambahan personel ini juga untuk membantu evakuasi penumpang Susi Air. “Sudah kita kirim sekarang pasukan untuk penebalan, sekalian evakuasi tadi juga untuk mengamankan khususnya di distrik Paro,” pungkasnya.
Sebelumnya, pihak Susi Air angkat suara mengenai salah satu unit pesawatnya yang ditemukan terbakar di Papua. Maskapai menduga kiat jika pesawat sengaja dibakar oleh pihak tertentu.
Representatives Susi Air, Donal Fariz mengatakan, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dilaporkan hilang kontak di Bandara Paro pada Selasa (7/2) sekitar pukul 06.17 WIT. Pesawat seharusnya melaksanakan penerbangan dengan rute Timika – Paro – Timika.
Pesawat tersebut membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Dua jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.
“Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi Pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway,” kata Donal.
Donal menuturkan, maskapai menduga terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Pasalnya, pesawat mendarat dan parkir dengan aman di lintasan.(Jawapos)