• Berita Terbaru
  • Nasional
  • Ekonomi & Bisnis
  • Sport
  • Lifestyle & Teknologi
  • Berita Daerah
    • Bone Bolango
    • Gorut
    • Boalemo
    • Sulawesi Utara
    • Kab. Gorontalo
    • Metro Kota
    • Pohuwato
  • Hukum & Kriminal
  • Politik & Pemerintahan
    • Gedung Putih
    • Wakil Rakyat
    • Publika
  • Artis dan Hiburan
Search
Gorontalo PostCollab of JagoSatu
Logo
Sign in
Welcome! Log into your account
Forgot your password? Get help
Privacy Policy
Password recovery
Recover your password
A password will be e-mailed to you.
Sign in / Join
30.6 C
Gorontalo
Tuesday, March 21, 2023
Gorontalo PostCollab of JagoSatu
type here...
  • Berita Terbaru
  • Nasional
  • Ekonomi & Bisnis
  • Sport
  • Lifestyle & Teknologi
  • Berita Daerah
    • Bone BolangoGorutBoalemoSulawesi Utara

      Cerita Jasad Ibu-Anak Ditemukan Melekat dalam Kondisi Pelukan, usai Tragedi Kebakaran Maut di Munte

      Sulawesi Utara Tina San - 9 March 2023 10:50 AM

      Jenazah Korban Kebakaran Hebat di Munte, Sulit Diidentifikasi karena dalam Kondisi Hangus

      Sulawesi Utara Tina San - 8 March 2023 21:20 PM

      OMG! Tabrakan Mobil BBM Pertamina vs Dua Minibus di Minsel, Kobaran Api Besar, Ada Korban Jiwa

      Sulawesi Utara Tina San - 8 March 2023 21:18 PM

      Dinilai Tak Wajar, Warga Minta Oknum Bupati di BMR Wajib Klarifikasi Sumber Kekayaan

      Sulawesi Utara Tina San - 6 March 2023 10:15 AM
  • Hukum & Kriminal
  • Politik & Pemerintahan
    • Gedung PutihWakil RakyatPublika

      Tak Bisa Mendarat di Manado, Pesawat yang Ditumpangi Airlangga Balik Jakarta Via Gorontalo

      Politik & Pemerintahan Tina San - 27 January 2023 18:29 PM

      Sah Diresmikan, Presiden Jokowi Bagi Sepeda Gratis dan Tebar Ikan Endemik di Bendungan Kuwil

      Publika Tina San - 19 January 2023 15:29 PM

      Koalisi Pilpres: Belum Ada Titik Temu, AHY Masih Cari Chemistry dengan PKS dan NasDem

      Politik & Pemerintahan Tina San - 25 November 2022 22:08 PM

      Danlantamal VIII Sambangi Pejabat dan Kapolda Gorontalo 

      Publika Tina San - 26 October 2022 11:36 AM
  • Artis dan Hiburan
  • Berita Terbaru
  • Nasional
  • Ekonomi & Bisnis
  • Sport
  • Lifestyle & Teknologi
  • Berita Daerah
    • Bone BolangoGorutBoalemoSulawesi Utara

      Cerita Jasad Ibu-Anak Ditemukan Melekat dalam Kondisi Pelukan, usai Tragedi Kebakaran Maut di Munte

      Sulawesi Utara Tina San - 9 March 2023 10:50 AM

      Jenazah Korban Kebakaran Hebat di Munte, Sulit Diidentifikasi karena dalam Kondisi Hangus

      Sulawesi Utara Tina San - 8 March 2023 21:20 PM

      OMG! Tabrakan Mobil BBM Pertamina vs Dua Minibus di Minsel, Kobaran Api Besar, Ada Korban Jiwa

      Sulawesi Utara Tina San - 8 March 2023 21:18 PM

      Dinilai Tak Wajar, Warga Minta Oknum Bupati di BMR Wajib Klarifikasi Sumber Kekayaan

      Sulawesi Utara Tina San - 6 March 2023 10:15 AM
  • Hukum & Kriminal
  • Politik & Pemerintahan
    • Gedung PutihWakil RakyatPublika

      Tak Bisa Mendarat di Manado, Pesawat yang Ditumpangi Airlangga Balik Jakarta Via Gorontalo

      Politik & Pemerintahan Tina San - 27 January 2023 18:29 PM

      Sah Diresmikan, Presiden Jokowi Bagi Sepeda Gratis dan Tebar Ikan Endemik di Bendungan Kuwil

      Publika Tina San - 19 January 2023 15:29 PM

      Koalisi Pilpres: Belum Ada Titik Temu, AHY Masih Cari Chemistry dengan PKS dan NasDem

      Politik & Pemerintahan Tina San - 25 November 2022 22:08 PM

      Danlantamal VIII Sambangi Pejabat dan Kapolda Gorontalo 

      Publika Tina San - 26 October 2022 11:36 AM
  • Artis dan Hiburan
Home Nasional
  • Nasional

PENGAKUAN WARGA WADAS: Dikepung Sembilan Jam Tanpa Makan

By
Tina San
-
10 February 2022 11:35 AM
0
120
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
    Polisi mengamankan sejumlah orang dari kompleks Masjid Nurul Huda, Wadas, Purworejo, yang menjadi tempat berkumpulnya warga penolak penambangan kemarin. (JAWA POS RADAR PURWOREJO)

    GORONTALOPOST.ID – Warga Desa Wadas Mawar-bukan nama sebenarnya-menceritakan bagaimana mencekamnya kondisi desanya, Desa Wadas. Menurutnya, sejak Senin malam (7/2) warga sudah mendapatkan kabar akan adanya pengukuran tanah. “Kabar itu diperkuat dengan adanya polisi dan Brimob yang berkumpul di sekitar kantor Kecamatan Bener,” tuturnya.

    Lalu, sekitar pukul 23.00 listrik di Desa Wadas padam. Warga berinisiatif untuk menyalakan genset. “Warga yang menghubungi PLN juga tidak bisa,” terangnya kepada Jawa Pos kemarin (9/2).

    Namun, saat itu sinyal internet masih bisa digunakan. Hingga Selasa dini hari (8/2) sekitar pukul 04.00, internet sudah mulai tidak bisa digunakan. “Kami juga mendapat informasi pengukuran akan dilakukan pagi itu,” paparnya.

    Warga yang menolak tambang memang sempat berkumpul. Namun, kalah jumlah dengan jumlah anggota polisi. “Jumlah polisi bukan hanya ratusan, tapi ribuan,” ujarnya.

    Lalu, koordinator setiap RT sepakat agar warga berkumpul di satu titik, Masjid Nurul Huda. Dalam masjid tersebut, warga menggelar Mujadahan. Saat itulah polisi mengepung masjid tersebut. “Warga yang menjaga masjid ditangkap tanpa sebab, salah satunya Pak Hadi,” tuturnya.

    Dalam video yang dikirimkan Mawar, terlihat Hadi ditangkap beberapa orang berpakaian preman. Hadi sempat berteriak-teriak meminta tolong dan sempat terjatuh. Terdengar teriakan yang ditujukan ke Hadi agar diam. Terlihat tangannya diikat. Seorang anggota polisi berseragam terlihat membujuk Hadi. “Ikut saja ya, nanti bicara di sana ya,” tuturnya anggota tersebut.

    Mawar mengatakan, tidak semua warga berkumpul di masjid. Karena banyak yang melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada warga yang ditangkap saat sedang makan di sekitar kecamatan. Lalu, ada pula ibu-ibu yang baru pulang dari pasar digedor rumahnya dan ditangkap. “Yang lebih menakutkan, polisi masuk ke rumah warga secara paksa,” tuturnya.

    Rumah warga diobrak-abrik dan alat pertanian yang disimpan di rumah diambil. Seperti sabut dan lain sebagainya. Dia menuturkan, hampir semua warga desa itu profesinya petani. “Tentu saja alat pertanian semacam itu dimiliki,” ungkapnya.

    Kondisi yang begitu mengintimidasi tersebut membuat banyak ibu-ibu ketakutan. Akhirnya ada beberapa ibu yang pingsan dan kejang-kejang. “Ketakutan karena dikepung polisi di masjid,” urainya.

    Pengepungan itu berlangsung hingga pukul 17.00, hampir seharian dan warga tidak makan. Pun, warga yang ingin menembus kepungan itu justru ditangkap. “Padahal, mereka harus mengurus anak di rumah. Pun ada yang meninggalkan ternaknya,” jelasnya.

    Menurutnya, hingga Rabu (9/2) warga di desanya masih ketakutan. Sebab, polisi masih berkeliaran di desa. “Bahkan, ada razia handphone dari polisi,” keluhnya.

    Yang pasti, dia meminta agar tudingan bahwa Warga Wadas melakukan aksi anarkis untuk diluruskan. Menurutnya, warga tidak melakukan aksi anarkis sama sekali. “justru yang terjadi seperti yang saya ceritakan,” jelasnya.

    Bagian lain, Relawan Solidaritas Damara Gupta yang mendampingi Warga Wadas menceritakan proses dirinya ditangkap polisi. Dia mengatakan, pihaknya bersama dengan tiga orang rekan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta tiba di Desa Wadas Selasa sekitar pukul 12.00. “Kami datang karena mendengar adanya pengukuran tersebut,” ujarnya.

    Namun, saat itu warga sudah dikepung polisi di Masjid Nurul Huda. Begitu turun dari mobil, kondisi tidak memungkinkan masuk ke dalam masjid. “Kami lalu dipresekusi warga yang pro pembangunan tambang dan waduk,” jelasnya.

    Dia menuturkan, warga pro pembangunan tambang dan waduk menuduh Relawan Solidaritas dan LBH sebagai provokator. “Bahkan, saya dan rekan-rekan mengalami pemukulan. Saya dipukul di wajah dan ditendang di bagian pantat,” tuturnya.

    Selanjutnya, Damara menceritakan, dirinya dan tiga rekannya dibawa ke kantor polsek dan selanjutnya dipindahkan ke polres. “Ddi polsek dan polres bertemu dengan banyak warga yang ditangkap,” jelasnya.

    Menurutnya, para warga itu mengaku ditangkap setelah shalat. Ada pula yang ditangkap di rumah sendiri. “Bahkan ada warga yang masih sekolah ditangkap saat pulang dari sekolahnya. Masih memakai seragam,” keluhnya.

    Di kantor polisi itu, warga dimintai keterangan. Dia menuturkan, warga ditanya mengapa menolak pembangunan tambang dan waduk. “Ini bukan hanya pengukuran, tapi upaya menakut-nakuti warga dengan brutalitas polisi,” jelasnya.

    Sementara Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan mengklaim, dalam pengamanan pengukuran tanah di Desa Wadas oleh polisi tidak terjadi kekerasan. “Petugas gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP masuk ke Desa Wadas untuk mengawal pegawai BPN mengukur tanah,” jelasnya.

    Petugas mengawal pengukuran sejak Selasa pagi gingga sore pukul 17.00. Telah dilakukan pengukuran untuk 144 bidang tanah dari total target 150 bidang tanah. “Pengukuran lahan dilanjutkan 8 Februari,” urainya.

    Menurutnya, memang ada beberapa warga yang diamankan karena sesuatu hal. Namun, saat ini semua warga tersebut telah dikembalikan ke keluarganya. “Sudah dipulangkan,” ujarnya. (jawapos)

    • TAGS
    • Wadas
    • Desa Wadas
    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Previous article3 Meninggal, Eks Kapolda Sulut Bongkar Kuburan Korban Kerangkeng Rumah Bupati
      Next articleBERI BUKTI! Habib Husein Tunjukan Foto Jenderal Dudung Pernah Santri
      Tina San
      http://gorontalo.jawapos.com

      RELATED ARTICLESMORE FROM AUTHOR

      Jamaah Umrah Melonjak Saat Ramadan, Pemerintah Diminta Beri Pengawasan

      TOK! DPR Sahkan Perppu Cipta Kerja jadi Undang-undang, Demokrat Menolak dan PKS Walkout

      Lupa EFIN Saat Lapor SPT? DJP Punya Fitur Baru ini di M-Pajak

      Gorontalo Post

      Jl. Tribrata kelurahan Ipilo
      Kec. Kota Timur,
      Kota Gorontalo, Gorontalo.

      Facebook
      Instagram
      Twitter
      Youtube

      About Us

      • Redaksi
      • Privacy Policy
      • Pedoman Media Siber
      • Redaksi
      • Privacy Policy
      • Pedoman Media Siber

      Popular Category

      • Nasional3860
      • Gedung Putih9
      • Sport798
      • Pendidikan7
      • Bone Bolango95
      • Wakil Rakyat44

      Editor Picks

      Jamaah Umrah Melonjak Saat Ramadan, Pemerintah Diminta Beri Pengawasan

      21 March 2023 13:03 PM

      TOK! DPR Sahkan Perppu Cipta Kerja jadi Undang-undang, Demokrat Menolak dan PKS Walkout

      21 March 2023 12:47 PM

      Add Gorontalo Post to your Homescreen!

      Add