GORONTALOPOST.ID–Hingga Rabu (9/2) pukul 16.30 WIB, total pasien dirawat di rumah sakit nasional mencapai 26,3 persen. Sampai sejauh ini, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih terkendali dengan kenaikan kasus harian yang naik menjadi 46.843.
Namun fasilitas kesehatan diminta untuk bersiap menghadapi puncak gelombang Omicron 2-3 pekan ke depan.
Proses pemeriksaan spesimen terus ditingkatkan sebagai salah satu langkah pencegahan dengan jumlah spesimen yang diperiksa kemarin (8/2) mencapai 454.919, jauh meningkat dibandingkan jumlah spesimen yang diperiksa pada Senin (7/2) yang mencapai 285.789.
Di hari yang sama, Selasa (8/2), DKI Jakarta mencatat penurunan kasus konfirmasi menjadi 11.808 dibandingkan jumlah konfirmasi sebelumnya yang pernah melewati puncak Delta 15.825 (6/2).
“Meskipun jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih terkendali, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan agar lebih optimal menghadapi kenaikan kasus yang diperkirakan akan terus terjadi 2-3 minggu ke depan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi, Kamis (10/2).
Menurutnya, fasilitas layanan kesehatan menjadi krusial di masa kenaikan kasus demi meminimalisir risiko terberat yang dihadapi pasien Covid-19. Utamanya pasien gejala sedang, berat, kritis, dan pasien dengan komorbid serta belum divaksinasi.
“Saat ini kesiapan layanan kesehatan nasional masih terkendali jika dibandingkan dengan kasus konfirmasi harian. Ini membuktikan sejauh ini strategi kita masih bisa berjalan efektif dan efisien dalam penanganan pasien,” tuturnya.
Ia meminta agar masyarakat yang dirawat di rumah sakit hanya untuk pasien bergejala sedang hingga berat atau kritis, maupun yang memiliki komorbid dan belum divaksinasi. Untuk mengendalikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Kemenkes telah memperkuat beberapa layanan kesehatan penting.
Pertama meningkatkan aktivitas testing dan tracing untuk mencegah infeksi virus Covid-19 lebih luas. Kemudian menyiapkan penginapan tenaga kesehatan bekerjasama dengan Kemenparekraf untuk menyediakan asrama hotel terpusat bagi tenaga kesehatan.
“Tenaga kesehatan kita perlu mendapatkan perlindungan dari terinfeksi Covid-19. Kita harus menata alur mobilisasi yang terpusat bagi tenaga kesehatan kita agar meminimalisir risiko terinfeksi dan sakit, serta melindungi keluarga mereka dari paparan yang tinggi dari virus,” tambah Nadia(Jawapos)