GORONTALOPOST.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran Indonesia tercatat menurun dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2021. Keduanya kompak turun seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik diikuti dengan banyaknya investasi.
“Angka kemiskinan alhamdulillah dari 10,1 persen di 2022 kembali di satu digit 9,54 persen. Angka pengangguran dari 2021-2022 (sebesar) 7,1 persen turun menjadi 5,9 persen karena banyaknya investasi di negara kita,” kata Jokowi dalam pembukaan rapat koordinasi nasional dan musyawarah dewan partai Partai Bulan Bintang (PBB) Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (11/1).
Dari sisi investasi, Jokowi menjelaskan sumbangannya terhadap kondisi ekonomi lantaran didorong oleh pemerataan arus modal yang tidak hanya di Pulau Jawa melainkan juga di luar Jawa. Bahkan, menurutnya investasi di luar Jawa saat ini lebih tinggi daripada di Pulau Jawa.
Ia membeberkan di luar Jawa capaian investasi sudah tembus di angka 53 persen pada tahun 2022. Itu artinya, kata Jokowi, investasi di Pulau Jawa pada tahun 2022 hanya sebesar 40 persen.
“Kalau kita melihat porsinya arus modal yang datang ke Pulau Jawa dan luar Jawa, kini di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa,” jelasnya.
Menyoal fakta itu, Jokowi mengaku akan terus mendorong pemerataan ekonomi sehingga investasi-investasi akan tumbuh di daerah lain selain Pulau Jawa. Terlebih Indonesia kini memiliki 17 ribu gugusan dan ia mewanti-wanti bahwa investasi dan PDB ekonomi bisa didapat dari daerah-daerah selain Jawa.
Menurutnya, saat ini angka PDB sebanyak 56 persen berada di Jawa. Sementara daerah-daerah lain hanya sisa-sisanya saja.
“Kalau ini (investasi) terus naik besar artinya pemerataan ekonomi tidak hanya di Jawa saja tetapi sudah terjadi di luar Jawa karena kita tahu kita ini punya 17rb pulau. Ini yang ingin terus kita lakukan pemerataan ekonomi,” tandasnya. (Jawapos)