“Dia mengecek pihak internal yang keluar masuk. Dia dipakai di sana karena anggota pengamanan tidak bisa bahasa China. Jadi dia mengecek, misalnya ada yang keluar lokasi itu mau ke mana,” jelas Letkol Tony.
Pihak TNI mengaku sudah meminta pihak PLTU Nagan Raya mengimbau TKA China agar tak lagi mengenakan seragam loreng militer seperti itu.
Tony menyebut pihak perusahaan juga sudah meminta maaf terkait hal tersebut. (ral/pojoksatu)